STUDI KASUS "REMAJA KECANDUAN ROKOK"

A.    Identitas Klien
Data pribadi :

Nama                                       : MHD (disamarkan)
Jenis kelamin                           : Laki-laki                   
Tempat Tanggal Lahir             : Malinau, 03 Desember 2000
Agama                                     : Islam
Sekolah                                   : Smkn 2 Tarakan
Hobi                                        : Futsal
Alamat                                    : Kampung 6, Tarakan Timur

Deskripsi Subjek :
Fisik                                        : Kurus, wajah oval, Kulit kuning langsat
Non Fisik                                : Saat menjawab pertanyaan santai, bahasa formal

Data Orang Tua :
Ayah :
Nama                           : Yusuf (disamarkan)
Pekerjaan                     : Pegawai Swasta
Agama                         : Islam

Ibu :
Nama                           : Fitri (disamarkan)
Pekerjaan                     : Guru Honor
Agama                         : Islam

B.     Inti permasalahan
Dalam permasalahan ini saya akan mengangkat permasalahan tentang penyebab seorang remaja belum cukup umur kecanduan merokok. Seorang siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) yang sangat kecanduan rokok, saya akan menggali lebih dalam dan mengetahui lebih dalam mengapa MHD sangat kecanduan merokok apakah ada penyebabnya? Atau seseorang yag mengajarkanya?

C.    Hasil identifikasi (wawancara)
·         Kurangnya perhatian dari orang tua, dikarenakan orang tua MHD sibuk dan jarang berada di rumah
·         MHD salah memilih teman sepergaulan, ini dikarenakan MHD hanya ingin merasa gaul dan tidak ingin di kucilkan teman-temannya
·         Kurangnya kesadaran MHD bahwa apa yang dilakukannya itu salah dan berdampak untuk kesehatannya
·         Juga kurangnya kesadaran dari orang tua dalam mendidik MHD sehingga anaknya terjerumus dalam hal yang salah
·         Dapat disimpulakan bahwa menurut MHD merokok dapat membuat hati mereka tenang, walaupun hanya sekejap dan lebih banyak dampak negatifnya.

D.    Dasar Teori
1.      Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik yang di pengaruhi oleh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan ciri dan sifat keturunan, yang di miliki sejak lahir baik faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Dari perbedaan karakteristik itulah dapat muncul berbagai problematika dalam kalangan remaja. Dalam pemikiran Gunarsa juga disebutkan beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbukan berbagai permasalahan diantaranya:
a)      Ketidakstabilan emosi
b)      Senang bereksperimen
c)      Senang bereksplorasi
d)     Kecendrungan membentuk kelompok


2.      Problematika itupun muncul pasti ada pengaruhnya, baik faktor lingkungan maupun bawaan. Menyangkut hal tersebut ada persepsi lama menyatakan bahwa antara faktor bawaan dan faktor lingkungan terjadi secara terpisah dan tidak saling berpengaruh, namun dengan berjalannya waktu pemeikiran tersebut salah, bahwa ada korelasi antara keduanya. Sebagai contoh, seorang anak yang tertunda memasuki pendidikan formalnya, tanpa memperdulikan usia anak karakteristik yang dibawanya ke sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan menuju jenjang dewasa, kebutuhan hidup seseorang mengalami perubahan. Menurut lefton kebutuhan dapatr muncul karena keadaan psikologis yang mengalami guncangan atau ketidakseimbangan.

3.      Biasanya kebutuhan psikologis yang semakin banyak dibandingkan kebutuhan fisik. Seperti contoh, orang akan lebih mementingkan kepuasan hati dan perasaan dibandingkan utnuk memenuhi kebuutuhan fisiknya. Hal ini banyak terjadi di kalangan remaja ataupun konsumerisme. Menurut teori freud, struktur kepribadian seseorang berunsur 3 komponen, yaitu:
a)      Id
b)      Ego
c)      Super ego

E.     Pembahasan (hasil wawancara)
MHD adalah seorang siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), sehari-hari dia pergi kesekolah dengan menggunakan kendaraan sendiri yaitu sepeda motor. Di sekolah dia termasuk anak yang pemalas dari hasil wawancara, MHD jarang mengerjakan tugas dan sering terlambat ini disebabkan sebelum ia masuk kesekolah MHD berkumpul dengan teman-temannya diwarung depan sekolahnya, menurut penjelasan MHD dia setiap hari melakukan itu sebelum masuk kelingkungan sekolahnya untuk “sarapan” menurut penuturan MHD jika tidak merokok dia akan malas sekolah kemungkinan akan membolos.
Dari hasil wawancara yang saya lakukan ini saya menjadi tahu mengapa pengaruh rokok ini kadang membuat seorang remaja menjadi nakal, setelah saya Tanya lebih dalam, MHD mengenal rokok atau belajar merokok ketika masih duduk di kelas 2 SMP saat itu pamannya sedang berkunjung ke rumahnya MHD melihat pamannya merokok dia belum pernah melihat ayahnya melakukan hal yang serupa dengan yang di lakukan pamannya. Kemudian MHD mulai ingin mengetahui apa itu rokok? Apakah rasanya enak?
Percobaan pertama MHD merasakan sesak pada dadanya dan merasa apa yang dihasilkan ketika dia mengkonsumsi rokok itu dapat menyakitkan dada dan tenggorokannya, MHD pun memutuskan untuk tidak mencobanya lagi. Beranjak ke SMK MHD berteman dengan anak-anak yang menurut penuturan MHD teman-temannya itu gaul. Mulai dari saat itulah MHD mulai merokok lagi dan menjadi kecanduan karena setiap pagi dan sepulang sekolah MHD merokok dengan teman-temannya.
Saat saya bertanya apakah orang tua MHD mengetahui jika ia merokok, MHD mengatakan bahwa orang tuanya tidak mengetahuinya menurut penuturannya mungkin dia bisa dimarahi ataupun dipukul oleh kedua orang tuanya, karena sang ayah tidak pernah merokok dan tidak pernah mengajarkan MHD untuk merokok. Saat saya Tanya kenapa MHD tidak mengikuti ayahnya saja tidak merokok dan malah mengikuti teman-temannya MHD hanya mengatakan bahwa ia ingin mendapat pengakuan bahwa ia bisa, MHD merokok karena ia ingin diakui dengan teman-teman mereka.
Pada akhirnya id telah mengalahkan ego MHD, sehingga dia selalu melakukan hal tersebut sampai berulang-ulang. MHD membeli rokok dengan uang jajan yang diberikan orang tuanya terkadang MHD rela tak makan untuk membeli rokok. Menurutnya tanpa menghisap rokok mulutnya akan terasa pahit.

F.     Saran pengembangan
Sebaiknya MHD mengerti dan memahami bahwa apa yang dilakukannya itu salah kebiasannya merokok membuatnya mendapat masalah lain seperti berbohong kepada orang tuanya, malas dalam akademik, dan kadang membolos. Menjalin hubungan baik dengan orang tua mungkin ketika MHD berbicara jujur dengan kedua orang tuanya akan membuat bebannya berkurang mungkin setelah ia dapat berhenti merokok dia akan lebih terbuka dengan kedua orang tuanya tidak sering menghindari orang tuanya ketika orang tuanya menanyainya perihal sekolahnya.

Untuk orangtua MHD sendiri sebaiknya tidak memarahi MHD ketika ia berkata jujur namun lebih baiknya untuk bicara hati ke hati dan memberi tahu MHD bahwa dampak dan bahaya merokok itu sangat banyak

Komentar

Postingan Populer