JENIS – JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Untuk
mengembangkan potensi siswa dan membantu pemecahan masalah yang dihadapinya.,
perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang terorganisir,
terprogram dan terarah. Disamping itu, dituntut keahlian dari guru pembimbing
,dan tersediannya dana serta sarana yang memadai. Perhatian utama sekolah yang
biasanya kepada para siswa yang bermasalah, kini dipusatkan kepada siswa yang
normal, tidak bermasalah, jumlahnya terbanyak dan potensial untuk dikembangkan.
Melayani
siswa disekolah terutama yang jumlahnya banyak, perlu memperbanyak guru
pembimbing professional lulusan S1 bimbingan dan konseling. Hal ini akan
menjaga citra sekolah tersebut dan citra bimbingan dan konseling yang selama
ini banyak tercemar berhubung dilakukan oleh bukan guru bimbingan yang tidak
bekerja secara professional. Perbandingan antara seorang guru pembimbing dengan
siswa adalah 1:200, artinya setiap guru pembimbing melayani 200 siswa selama
satu tahun. Dengan demikian, pembimbing akan dapat memberikan layanan konseling
individual dan bimbingan kelompok secara terencana.
Terdapat
9 Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yang dibahas dalam makalah ini
yaitu, layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran,
layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan
kelompok dan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi dan
layanan advokasi.
Uraian
yang ada dalam makalah ini berkenaan dengan jenis-jenis layanan bimbingan dan
konseling ini diharapakan dapat menjadi dasar dan titik tolak pembahasan
tentang layanan dan kegiatan yang dimaksudkan, yang selanjutnya akan
ditindaklanjuti dengan pendalaman dan pengembangan keterampilan dalam
pembahasan dan pelatihan tersendiri.
B.
Rumusan
Masalah
1. Sebutkan
jenis-jenis layanan Bimbingan dan konseling?
2. Apa
tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Jenis-Jenis
Layanan Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan
Dan Konseling
Bimbingan
dan konseling berasal dari bahasa Inggris yaitu guidance dan counseling.
Kemudian diterjemahkan dan dikembangkan oleh banyak para ahli sesuai dengan
pentelaahan mereka masing masing, beberapa pendapat para ahli tentang
pengertian "Bimbingan" dan "Konseling" adalah sebagai
berikut:
Bimbingan
dapat diartikan sebagai sesuatu proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat dan kehidupan pada umumnya, Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
Konseling
merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka
antara konselor, dan konseli yang berisi usaha yang selaras, unik, human
(manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas
norma-norma yang berlaku, agar konseli memperoleh konsep diri dan kepercayaan
diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya saat ini dan mungkin pada masa
yang akan datang.
Layanan Bimbingan dan
Konseling
Secara
umum tujuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah berupaya
membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan
dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal
pengembangan diri lebih lanjut.
Jenis
layanan bimbingan dan konseling terselenggara harus sesuai dengan empat bidang
bimbingan yaitu: (1). Bidang bimbingan Pribadi (2). Bidang bimbigan sosial (3).
Bidang bimbingan belajar (4). Bidang bimbingan karier. Jenis-jenis layanan
bimbingan dan konselin terbagi menjadi Sembilan yaitu:
1.
Layanan
Orientasi
Layanan
orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa
baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. pemberian
layanan ini bertolak dari anggapana bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal
yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang.
Demikian
juga bagi siswa baru disekolah dan atau bagi orang-orang yang baru memasuki
suatu dunia kerja, mereka belum banyak mengenal tentang lingkungan yang baru
dimasukinya.
a. Layanan
Orientasi Di Sekolah
Bagi
siswa, ketidakkenalan atau ketidaktahuannya terhadap lingkungan lembaga
pendidikan (sekolah) yang disekolah baru dimasukinya itu dapat memperlambat
kelangsungan proses belajarnya kelak. bahkan lebih jauh dari itu dapat
membuatnya tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan. Oleh sebab itu, mereka
perlu diperkenalkan dengan berbagai hal tentang lingkungan lembaga pendidikan
yang baru itu.
Allan
& McKean (1984) menegaskan bahwa tanpa program-program orientasi, periode
penyesuaian untuk sebagaian besar siswa berlangsung kira-kira tiga atau empat
bulan. Dalam kaitan itu, penelitian Allan & McKean menunjukkan beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Program
orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi; dan juga memberikan
kemudahan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
2. Murid-murid
yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang berhasil disekolah
3. Anak-anak
dari kelas sosio-ekonomi yang rendah memerlukan waktu yang lebih lama untuk
menyesuaikan diri daripada anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang lebih
tinggi.
Untuk
lingkungan sekolah misalnya, materi orientasi yang mendapat penekanan adalah:
1. Sistem
penyelenggaraan pendidikan pada umumnya;
2. Kurikulum
yang ada;
3. Penyelenggaraan
pegajaran;
4. Kegiatan
belajar siswa ynag diharapkan
5. Sistem
penilaian, ujian dna kenaikan kelas;
6. Fasilitas
dan sumber belajar yang ada (Seperti ruang kelas, Laboratorium, perpustakaan,
ruang praktek);
7. Fasilitas
penunjang ( sarana rekreasi dan olahraga, pelayanan kesehatan, pelayanan
bimbingan dan konseling, kafetaria dan tata usaha).
8. Staf
pengajar dan tata usaha
9. Hak
dan kewajiban siswa
10. Organisasi
siswa
11. Organisasi
orang tua siswa
12. Organisasi
sekolah secara menyeluruh
b. Layanan
Orientasi Di Luar Sekolah
Demikian
juga individu-individu yang memasuki lingkungan baru di luae (seperti pegawai
baru, anggota baru suatu organisasi, bekas narapidana yang kembali kemasyarakat
setelah sekian lama menjalani masa hukumannya, dan tidak terkecuali pengantin
baru) memerluka orientasi tentang lingkungan barunya itu, dengan orientasi itu
proses penyesuaian diri atau penyesuaian diri kembali akan memperoleh sokongan
yang amat berarti.
Orientasi
berarti tatatpan kedepan kearah dan
tentang sesuatu yang baru. hal ini sangat penting berkenaan dengan berbagai
kondisi yang ada, peristiwa yang terjadi dan kesempatanyang terbuka dalam
kehidupan setiap orang. kodisi yang ada, peristiwa yang terjadi dan kesempatan-kesempatan
baru yang terbuka tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja, tanpa makna dan
guna, melainkan perlu ditangkap, ditatap, dipahami, dimaknai, disikapi, dan
bahkan diberikan perlakuan agar koindisi, peristiwa dan kesempatan itu berguna
dan membawa kesejahteraan, dan kebahagian.
Orientasi
berupaya menjembatani kesenjangan antara kondisi seseorang dengan suasana
ataupun objek-objek baru. layanan ini secara langsung ataupun tidak langsung “
mengantarkan” orang yang dimaksud memasuki suasan ataupun objek baru itu.
konselor bertindak sebagai pembangun jembatan atau agen aktif “mengantarkan”
seseorang memasuki daerah baru.
Layanan
orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa
baru atau seseorang terhadap lingkungan baru yang baru dimasukinya. pemberian
layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal
yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang.
ibarat seseorang yang baru pertama kali datang kekota besar, maka ia berada
dalam serba “buta”; buta tentang arah yang hendak dituju, buta tentang
jalan-jalan, dan buta tentang ini dan itu. akibat dari kebutaannya itu, tidak
jarang ada yang tersesat dan tidak mencapai apa yang hendak ditujunya. demikian
itu juga bagi siswa baru disekolah dan atau bagi orang-orang yang baru memasuki
suatu dunia kerja, mereka belum banyak mengenal tentang lingkungan yang baru
dimasukinya.
Adapun
kegiatan yang dilakukan dalam layanan orientasi adalah layanan informasi, yaitu
yang memberikan keterangan tentang berbagai hal berkenaan dengan kurikulum dan
kegiatan belajar mengajar ( KBM ), guru-guru, para siswa lama, lingkungan fisik
sekolah, kantin sekolah, ruang bimbingan dan konseling, kantor guru dan kepala
sekolah, perpustakaan, laboratorium, musholah sekolah dan sebagainya.
Tujuan
Layanan
orientasi berupaya mengantarkan individu untuk memasuki suasana atau lingkungan
baru. melalui layanan ini individu mempraktikkan berbagai kesempatan untuk
memahami dan mampu melakukan kontak secara konstruktif dengan berbagai elemen
suasana beru tersebut. lebih jauh, individu mampu menyesuaikan diri dan/atau
mendapatkan manfaat tertentu dari berbagai sumber yang ada pada suasana atau
lingkungan baru tersebut.
Asas
Asas kegiatan sangat
dominan untuk dilaksanakan. para peserta layanan dituntut oleh benar-benar
aktif menjalani berbagai kegiatan yang telah dirancang oleh konselor.
partisipasi aktif peserta ini didasarkan atas kesukarelaan dan keterbukaan dan
asas kerahasiaan diberlakukan terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
2.
Layanan
Informasi
Dalam
menjalani kehidupannya, juga perkembangan dirinya, individu juga memerlukan
berbagai informasi, baik untuk keperluan kehidupannya sehari-hari sekarang
maupun untuk perencanaan kehidupannya kedepan. informasi ini dapat di peroleh
dari barbagai sumber, dari media lisan melalui perorangan, media tertulis dan
grafis, melalui sumber formal dan informal, sampai dengan media elektronik
melalui sumber teknologi tinggi (high technology). di ketahui bahwa berbagai informasi
yang di maksudkan memang tersedia; yang sering sekali menjadi masalah adalah
informasi yang di maksudkan itu tidak sampai atau tidak terjangkau oleh mereka
yang memerlukannya. seseorang yang mengalami masalah, baik dalam kehidupannya
sehari-hari maupun dalam memahami kebutuhannya dimasa depan, bukan karna tidak
menguasai informasi yang sebenarnya ada tetapi ia tidak mampu mengaksesnya.
Di
perlukannya informasi bagi individu semakin penting mengingat kegunaan
informasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai
pertimbangan sebagai arah pengembangan diri dan sebagai dasar pengambilan
keputusan. kegunaan yang di maksud terkait pula dengan adanya berbagai
kesempatan di masyarakat sekitar, masyarakat yang lebih kuat, maupun masyarakat
global. tanpa informasi yang cukup individu akan tidak mampu mengisi kesempatan
yang ada itu. salah pilih sekolah, salah pilih pekerjaan, seringkali menjadi
akibat dari kurangnya informasi.
Layanan
informasi berusaha memenuhi kekeurangan individu akan informasi yang mereka
perlukan. dalam layanan ini, kepada peserta layanan disampaikan berbagai
informasi. informasi itu kemudian diolah dan digunakan oleh individu untuk
kepentingan hidup dan perkembangannya. layanan informasi diselenggarakan oleh
konselor yang di ikuti oleh seseorang atau lebih peserta.
Di
dalam masyarakat tersedia banyak kesempatan-kesempatan pendidikan, kesempatan
bekerja, kesempatan berhubungan antara satu sama lain tetapi tidak semua
individu yang sebenarnya berkepentingan dengan kesempatan itu mengetahui dan
memahaminya dengan baik. kekurangtahuan dan kekurangpahaman itu sering membuat
mereka kehilangan kesempatan, salah pilih atau salah arah, seperti salah pilih
sekolah, salah pilih jurusan, salah pilih pekerjaan, dan tidak dapat meraih
kesempatan dengan baik sesuai dengan cita-cita, bakat, dan minat-minatnya.
sudah tentu kejadian-kejadian akan sangat merugikan, tidak saja bagi individu
yang bersangkutan, tetapi juga bagi masyarakat bersangkutan, tetapi juga
masyarakat secara keseluruhan. untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat merugikan
itu mereka perlu dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat.
Ada
tiga alasan mengapa pemberian informasi itu perlu diselenggarakan. Pertama,
membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang
diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan
sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial-budaya. Dalam masyarakat yang serba
majemuk dan semakin kompleks, pengambilan keputusan yang dapat dipertanggung
jawabkan sebagian besar terletak ditangan individu itu sendiri. Dalam hal ini,
layanan informasi berusaha merangsang individu untuk dapat secara krisis
mempelajari berbagai informasi berkaitan dengan hajat hidup dan
perkembangannya.Kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya
“kemana ia ingin pergi”. syarat dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah
apabila ia menegetahui apa (informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana
bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi-informasi yang
diberikan itu individu diharapkan dapat membuat rencana-rencana dan keputusan
tentang masa depannya serta bertanggung jawab atas rencana dan keputusan yang
dibuatnya itu. Dan ketiga setiap individu adalah unik. keunikan itu akan
membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang membeda-beda
disesuaikan dengana spek-aspek kepribadian masing-masing individu. Pertemuan
antara keunikan individu dan variasi kondisi yang ada dilingkungan dan
masyarakat yang lebih luas, diharapkan dapat menciptakan berbagai kondisi baru
baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi masyarakat, yang semuannya itu
sesuai dengan keinginan individu dan masyarakat. Dengan demikian akan
terciptalah dinamika perkembangan individu dan masyarakat berdasarkan potensi
positif yanga da pada diri individu dan masyarakat.
Dengan
ketiga alasan itu, layanan informasi merupakan kebutuhan yang amat tinggi
tingkatannya. lebih-lebih apabila diingat bahwa “ masa depan adalah abad
informasi”, maka barang siapa tidak memperoleh informasi, maka ia tertinggal
dan akan kehilangan masa depan.
Materi layanan
informasi meliputi:
1. Informasi
pendidikan
2. Informasi
pekerjaan/jabatan
3. Informasi
sosial budaya
4. Informasi
diri siswa
Tujuan
Tujuan
umum layanan informasi adalah dikuasainya informasi tertentu oleh peserta
layanan. informasi tersebut selanjutnya digunakna oleh peserta untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya.
Asas
Layanan
informasi pada umumnya merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlah peserta
dalam suatu forum terbuka. asas kegiatan mutlak diperlukan, didasarkan pada
kesukarelaan dan keterbukaan , baik dari para peserta maupun konselor. dan asas
kerahasiaan diperlukan dalam layanan informasi yang diselenggarakan untuk
peserta atau klien khususnya dnegan informasi yang sangat mempribadi.
3.
Layanan
Penempatan Dan Penyaluran
Individu
sering mngalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit
individu yang bakat kemmapuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dnegan baik.
individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal. mereka memerlukan
bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama konselor, dalam
menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
a. Penempatan
dan penyaluran siswa disekolah
1) Layanan
penempatan didalam kelas
Layanan
penempatan didalam kelas merupaka jenis layanan yang paling sederhana dan mudah
dibandingkan dengan layanan penempatan penyaluran lainnya. Namun demikian,
penyelenggaraannya tidak boleh diabaikan. penempatan masing-masing anak secara
tepat akan membawa keuntungan:
a) Bagi
siswa yang bersangkutan, yaitu memberikan penyesuaian dan pemeliharaan terhadap
kondisi individual siswa (Kondisi fisik, mental dan sosial).
b) Bagi
guru, khususnya dalam kaitannya dengan pengelolaan kelas, dengan penempatan
yang tepat menjadi lebih mudah menggerakkan dan mengembangkan semangat belajar
siswa.
2) Penempatan
dan penyaluran kedalam kelompok belajar
Pembentukan
kelompok belajar mempunyai dua tujuan pokok. pertama, untuk memberikan
kesempatan bagi siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan
yang kedua, untuk wadah belajar bersama.
3) Penempatan
dan penyaluran kedalam kegiatan Ko/Ekstra Kurikuler
Salah
satu ciri yang menonjol dari kegiatan ko/ekstrakulikuler adlaah
keanekaragamannya, mulai dari memasak sampai music, dari pengumpulan perangko
sampai dengan permainan hoki. hamper semua minat remaja dapat digunakan sebagai
bagian dari kegiatan ko/ekstrakulikuler. banyak kebutuhan siswa yang dapat
dilayani melalui kegiatan ko/ekstrakulikuler. Misalnya, dlama menyesuaikan diri
dengan teman-teman dilingkungannya yang baru atau dalam usaha mendapatkan
teman-teman baru.
4) Penempatan
dan penyaluran kejurusan/program studi
Usaha
pemberian bantuan, diawali dengan menyajikan informasi pendidikan dan jabatan
yang cukup luas. informasi itu, sebagaimana telah digambarkan terdahulu, hendaknya
dapat mengarahkan siswa untuk memahami tujuan, isi (kurikulum) ,sifat,
syarat-syarat memasuki program studi tertentu, cara dan keterampilan belajar,
kesempatan-kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, dan kesempatan-kesempatan
kerja setelah tamat dari setiap jurusan/program studi. selanjutnya, bagi
siswa-siswa yang memerlukan dapat diadakan konsultasi pribadi atau konseling
perorangan.
b. Penempatan
dan penyaluran lulusan
1) Penempatan
dan penyaluran kedalam pendidikan lanjutan
Penempatan
dan penyaluran siswa pada pendidikan lanjutan tidak dapat dilakukan secara
acak, tetapi memerlukan perencanaan yang matang sebelum siswa tamat dari bangku
sekolah yangs edang didudukinya. karena hal ini, baik langsung maupun tidak
langsung, juga akan menyangkut sekolah secara keseluruhan, maka sekolah
mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menyelenggarakan pelayanan penempatan
dan penyaluran pada siswanya setelah mereka tamat nanti.
2) Penempatan
dan penyaluran kedalam jabatan/pekerjaan
Disamping
penempatan dalam pendidikan, sekolah juga membantu para siswanya yang akan
memeasuki dunia kerja. layanan penempatan dan penyaluran bisa dikatakan khusus
yang peling nyata dari berbagai fungsi pemeliharaan dan pengembangan dalam
segala pelayanan bimbingan dan konseling. Demi suksesnya layanan penempatan dan
penyaluran ini, kerja sma antara konselor, guru dan orang tua sangat penting.
apabila trio “guru-konselor-orang tua” kompak dan matang dalam menangani
layanan penempatan dan penyaluran demi kebahagiaan anak,sangat dapat diharapkan
perkembangan anak berada pada jalur yang tepat.
Tujuan
Tujuan umum layanan penempatan dan penyaluran adalah
diperolehnya tempat yang sesuai bagi individu untuk pengembangan potensi
dirinya. tempat yang dimaksudkan itu adalah kondisi lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosioemosional dan lebih luas lagi seperti lingkungan
akademik, lingkungan sosial, lingkungan budaya yang secara langsung berpengaruh
terhadap kehidupan dan perkembangan individu.
Asas
Dalam hal ini, asas kesukarelaan dan keterbukaan
subjek layanan (klien) sangat penting. posisi klien untuk mengambil keputusan
sendiri harus mendapatkan penguatan. setelah itu asas kekinian dan asas
kegiatan merupakan jaminan bagi kelancaran dan suksesnya layanan penempatan dan
penyaluran. asas kerahasiaan diterapkam untuk hal-hal yang bersifat pribadi,
khususnya kondisi pribadi yang tidak boleh dan tidak layak diketahui pihak
lain.
4.
Layanan
Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten yakni layanan
konseling yang memungkinkan klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
Dalam
perkembangan dan kehidupannya setiap individu perlu menguasai berbagai
kemampuan ataupun kompetensi. Dengan kemampuan atau kompetensi itulah individu
hidup dan berkembang. Banyak atau bahkan sebagian besar dari kemampuan atau
kompetensi itu harus dipelajari. Untuk itu individu harus belajar, dan belajar.
Kegiatan belajar ini tidak mengenal batas, waktu dan tempat artinya dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja untuk materi apa saja. Dalam kegiatan
pembelajaran dengan mengaktifkan dirisendiri dan/atau dengan bantuan individu
lain, yaitu mengaktifkan dinamika kehidupan BMB3.
Layanan Penguasaan Konten (PKO) merupakan layanan
bantuan kepada individu ( sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) ntuk
menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar.
Kemampuan atau kompetensi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang
didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai,
persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait di dalamnya. Dengan
penguasaan konten, individu diharapkan mampu memiliki sesuatu yang berguna
untuk memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya.
Tujuan
Seperti
yang dibahas sebelumnya, tujuan umum layanan PKO adalah dikuasainya suatu
konten tertentu. Penguasaan konten ini perlu bagi individu atau klien untuk
menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan penilain dan sikap, menguasai
cara-cara atau kebiasaan tertentu, untuk memenuhi kebutuhannya dan mengatasi
masalah masalahnya. Dengan penguasaan konten yang dimaksud itu individu yang
bersangkutan lebih mampu menjalani kehidupannya secara efektif.
Asas
Layanan
PKO pada umumnya bersifat terbuka. Asas yang paling di utamakan adalah asas
kegiatan, dalam arti peserta layanan diharapkan benar-benar aktif mengikuti dan
menjalani semua kegiatan yang ada dalam proses layanan. Asas kegiatan ini
dilandasi oleh asas kesukarelaan dan keterbukaan dari peserta layanan. Dengan
ketiga asas tersebut proses layanan akan berjalan lancar dengan keterlibatan
penuh peserta layanan.
5.
Layanan
Konseling Perorangan
Konseling individual adalah proses
belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang
konselor dan seorang konseli/klien. Konseli/klien mengalami kesukaran pribadi
yang tidak dapat dipecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan konselor
sebagai petugas yang profesional dalam jabatannya dengan pengetahuan dan
ketrampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu yang normal, yang
menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah pendidikan, pekerjaan dan sosial
dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri.
Tujuan layanan konseling perorangan
adalah agar siswa memahami kondisi dirinya sendiri lingkungannya, permasalahan
yang di alami, kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga siswa mampu
mengatasinya. Dengan kata lain konseling perorangan bertujuan untuk
mengentaskan masalah yang di alami siswa. 6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan Bimbingan Kelompok merupakan layanan yang memungkinkan sejumlah siswa
secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas topik
tertentu. Layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik)
tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta
untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok,
dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok
bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan
sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui
dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan
Pengembangan.
Dapat disimpulkan bahwa konseling hanya
ditujukan pada individu-individu yang sudah menyadari kehidupan pribadinya.
Tujuan
Tujuan umum layanan
konseling perorangan adalah pengentasan masalah klien, dan dengan demikian,
fungsi pengentasan sangat dominan dalam layanan ini.
Asas
Asas-asas konseling
memperlancar proses dan memperkuat bangunan yang ada didalam layanan konseling
perorangan. didalam layanan ini terdapat asas kerahasiaan, kesukarelaan, asas
keterbukaan, asas kekinian, asas kegiatan , asas kenormatifan dan asas
keahlian.
6.
Layanan
Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok
1.
Ciri-ciri kelompok
Meskipun suatu kelompok terdiri dari
sejumlah orang, tetapi kelompok bukan sekadar kumpulan sejumlah orang. sejumlah
orang yang berkumpulitu baru merupakan “lahan” bagi terbentuknya kelompok.
beberapa unsur perlu ditambahkan apabila kumpulan sejumlah orang itu hendak
menjadi sebuah kelompok. unsur-unsur tersebut yang paling pokok menyangkut
tujuan, keanggotaan dan kepemimpinan serta aturan yang diikuti.
Kebersamaaan dalam kelompok lebih
lanjut diikat dengan adanya pemimpin kelompok yang bertugas mempersatukan
seluruh anggota kelompok, untuk melakukan kegiatan bersama, untuk mencapai
tujuan yang satu bersama. adanya pemimpin kelompok sangat diperlukan; apabila
pemimpin itu tidak ada atau jika pemimpin itu tidak menjalankan tugasnya dengan
baik, maka kelompok berantakan. para anggota akan cerai-berai dan tujuan
bersama tidak akan mencapai.
Selanjutnya, kelompok yang akan
memiliki tujuan, anggota dan pemimpin itu tidaklah lengkap apabila belum
memiliki aturan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. tanpa aturan itu
pemimpin kelompok tidak dapat menjalankan
fungsi dengan baik, kegiatan anggota tidak terarah, atau akan terjadi
kesimpangsiuran, atau bahkan benturan dan kekacauan, yang semuannya akan
mengakibatkan tujuan bersama tidak tercapai. dengan demikian, jelaslah bahwa
suatu kelompok membutuhkan aturan, nilai-nilai, atau pedoman yang memungkinkan
seluruh anggota bertindak dan mengarahkan diri bagi pencapaian tujuan-tujuan
yang mereka hendaki.
2.
Bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok adalah
layanan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok siswa untuk memecahkan
secara bersama-sama masalah-masalah yang menghambat perkembangan siswa.
Layanan
bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana
kelompok. Gazda (1978) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok disekolah merupakann
kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun
rencana dan keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan
kelompok diselenggarakan untuk emmberikan informasi yang bersifat personal,
vokasional dan sosial. telah lama dikenal bahwa berbagai informasi berkenaan
dengan orientasi siswa baru, pindah program dan peta sosiometri siswa serta
bagaimana mengembangkan hubungan antarsiswa dapat disampaikan dan dibahas dalam
bimbingan kelompok. dengan demikian jelas bahwa kegiatan dalam bimbingan
kelompok ialah pemberian informasi untuk keperluan tertentu bagi para anggota
kelompok.
3.
Konseling kelompok
Strategi
berikutnya dalam melaksanakan program BK adalah konseling kelompok. Konseling
kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka memberikan
kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan,
konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Layanan
konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (konseli) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasana
permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas
merupakan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota
kelompok.
Mengenai masalah yang
dibahas dalam konseling kelompok, selain masalah yang bervariasi seperti
tersebut, konselor dapat menetapkan (melalui persetujuan para anggota kelompok)
masalah tertentu yang akan dibahas dalam kelompok. pengajuan masalah atau topic
tunggal seperti itu dilakukan apabila tujuan utama konseling kelompok ialah
pengembangan keterampilan komunikasi dan interaksi sosial para anggota. dengan
pembahasan satu topic itu konselor membawa dan mengarahkan seluruh anggota
kelompok untuk terlibat langsung dalam dinamika interaksi sosial kelompok.
dengan tujuan seperti itu topic atau masalah yang diajukan haruslah topic yang
hangat, merangsang dan menantang serta sesuai dengan tingkat kemampuan anggota,
sehingga oleh karenanya seluruh anggota merasa terpanggil untuk ikut
membicarakannya.
Tujuan
Tujuan
umum layanan BKp dan KKp adalah berkembangnya kemmapuan sosialisasi siswa,
khususnya kemmapuan komunikasi peserta layanan.
Asas
Kerahasiaan,
kesukarelaan dan keputusan diambil oleh klien sendiri merupakan tiga etika
dasar konseling. didalam kegiatan layanan BKp dan KKp ketiga etika tersebut
diterapkan.
7.
Layanan
Konsultasi
Layanan
konsultasi adalah layanan konseling ynag dilaksanakan oleh konselor terhadap
seorang pelanggan di sebut konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani
kondisi dan/atau permasalahan pihak ketiga. konsultasi pada dasarnya
dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap muka antara konsultan dan
konsulti.
Konsultasi
dapat dilaksanakan diberbagai tempat dan berbagai kesempatan, seperti disekolah
atau dikantor tmpat konsultan bekerja, dilingkungan keluarga yang mengundang
konselor, ditempat konselor praktik mandiri (privat) atau tempat-tempat lain
yang dikehendaki konsulti dan disetujui konselor. dimanapun konsultasi
diadakan, suasana yang tercipta haruslah relaks dan kondusif serta memungkinkan
terlaksananya asas-asas konseling dan teknik-teknik konsultasi.
Tujuan
Layanan
konsultasi bertujuan agar konsulti dengan kemampuannya sendiri dapat menangani
kondisi dan /alat permasalahan yang dialami pihak ketiga.
Asas
Tiga
etika dasar konseling, yaitu, kerahasiaan, kesukarelaan dan keputusan diambil
oleh klien sendiri. sepenuhnya berlaku pada proses konsultasi.
8.
Layanan
Mediasi
Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan konselor (guru) terhadap dua orang atau lebih
yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.
Ketidakcocokan itu menjadikan mereka
saling berhadapan dan saling bertentangan,serta saling bermusuhan. dengan
layanan mediasi konselor berusaha mengantarkan atau membangun hubungan diantara
mereka, sehingga mereka menghentikan dan terhindar dari pertentangan lebih
lanjut yang merugikan semua pihak.
Tujuan
Layanan mediasi pada umumnya
bertujuan agar tercapai kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara
klien, yaitu pihak-pihak yang berselisih.
Asas
Pada dasarnya semua asas
konseling perlu mendapat perhatian dan diterapkan dalam layanan mediasi. asas-
asasnya antara lain yaitu asas kerahasiaan, asas keterbukaan, asas kekinian,
asas kesukarelaan ,asas kemandirian dan asas-asas lainnya.
9.
Layanan
Advokasi
Layanan Advokasi
adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli untuk memperoleh
kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan
yang menyalahi hak-haknya.
Salah
satu fungsi umum konseling adalah fungsi advokasi yang artinya membela hak
seseorang yang tercederai. sebagaimana diketahui bahwa setiap orang memiliki
berbagai hak yangs ecraa umum dirumuskan didalam dokumen HAM. Fungsi advokasi
dalam konseling berupaya memberikan bantuan agar hak-hak keberadaan, kehidupan
dan perkembangan orang atau individu atau klien yang bersangkutan kembali
memperoleh hak-haknya yang selama ini dirampas, dihalangi, dihambat, dibatasi
atau dijegal.
Tujuan
Layanan
advokasi dalam konseling bermaksud mengentaskan klien dari suasana yang
menghimpit dirinya karena hak-hak yang hendak dilaksanakan terhambat dan
terkekang sehingga keberadaan, kehidupan dan perkembangannya, khususnya dalam
bidang pendidikan menjadi tidak lancar, terganggu atau bahkan terhenti atau
terputus.
Asas
Didalam
layanan ini terdapat asas kerahasiaan, kesukrelaan ,keterbukaan dan asas
kegiatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
isi pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat Sembilan jenis layanan
bimbingan dan konseling yaitu, layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling
perorangan, layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, layanan
konsultasi, layanan mediasi dan layanan advokasi. Dan tujuan umum dari layanan
bimbingan dan konseling adalah berupaya membantu siswa menemukan pribadinya,
dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya
secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
B.
Saran
Diharapakan
mahasiswa dapat memahami mengenai jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling
dan dapat menerapkannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.
H.
Prayitno, Erma Amti.2013. Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta:PT RINEKA CIPTA.
2.
Prof.Dr.
H. Sofyan S. Willis,M.Pd.2014. Konseling
Individual, Teori dan Praktek.Bandung:ALFABETA.
3.
H.
Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan
Kegiatan Pendukung Konseling. Padang.
KISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BalasHapusBERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....
terimakasih ilmunya
BalasHapus